Pengertian Gunung Berapi dan Jenis-jenis Gunung Berapi

pengertian gunung berapi dan jenis-jenis gunung berapi

Pengertian Gunung Berapi dan Jenis-jenisnya – Gunung berapi atau dalam Bahasa Inggris biasanya disebut dengan Volcano adalah sebuah formasi geologis yang terbentuk dari hasil aktivitas magma, gas dan material lainnya yang berasal dari dalam bumi. Gunung berapi biasanya terbentuk dari suatu celah di permukaan bumi, di mana magma dan material lainnya dapat naik ke permukaan melalui saluran atau terowongan di dalam kerak bumi.

Volkano atau Gunung berapi ini memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, mulai dari gunung api yang relatif kecil dengan ketinggian hanya beberapa meter hingga gunung api yang sangat besar seperti gunung Merapi di Indonesia dengan ketinggian yang lebih dari 2.900 meter di atas permukaan laut. Gunung berapi pada dasarnya juga dapat ditemukan di berbagai belahan dunia, baik di daerah pegunungan maupun di dasar laut.
Baca juga : 10 Gunung Tertinggi di Dunia.

Jenis-jenis Gunung Berapi

Berikut adalah jenis-jenis gunung api berdasarkan bentuk, sifat letusan, dan lokasinya:

  1. Stratovolcano (gunung berapi kerucut): Ini adalah jenis gunung berapi yang paling umum. Mereka memiliki bentuk kerucut dan terbentuk dari lapisan abu vulkanik dan lava yang bergantian. Contohnya termasuk Gunung Merapi di Indonesia, Gunung Fuji di Jepang, dan Gunung St. Helens di Amerika Serikat.
  2. Shield volcano (gunung perisai): Ini adalah jenis gunung berapi yang relatif landai dan lebih luas daripada stratovolcano. Mereka terbentuk dari aliran lava yang panjang dan relatif tenang. Contohnya termasuk Gunung Mauna Loa di Hawaii dan Gunung Etna di Italia.
  3. Caldera (Kaldera) : Gunung Berapi jenis Kaldera merupakan depresi besar di permukaan bumi yang terbentuk dari letusan dahsyat. Gunung Berapi Kaldera seringkali terbentuk ketika gunung berapi runtuh ke dalam dirinya sendiri. Contohnya termasuk Caldera Yellowstone di Amerika Serikat dan Danau Toba di Indonesia.
  4. Maar volcano (gunung api maar): Ini adalah jenis gunung berapi yang terbentuk ketika letusan vulkanik terjadi di daerah yang banyak air tanah di bawah permukaan tanah. Letusan ini menciptakan kawah yang berbentuk seperti mangkuk yang dalam (maar), dengan dinding yang curam dan dataran yang cekung di dalamnya. Contohnya termasuk Gunung Papandayan di Indonesia dan Gunung Hachimantai di Jepang.
  5. Super volcano: Ini adalah gunung berapi besar yang memiliki kapasitas ledakan yang jauh lebih besar daripada gunung berapi biasa. Contohnya termasuk Caldera Yellowstone di Amerika Serikat dan Gunung Toba di Indonesia.
  6. Fumarole: Ini adalah sumber panas dan gas di permukaan bumi yang terkait dengan aktivitas vulkanik. Contohnya termasuk Valley of Ten Thousand Smokes di Alaska dan Gunung Ijen di Indonesia.

Semua jenis gunung berapi memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda, dan setiap jenis dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya dengan cara yang berbeda pula.